Sejarah Berdirinya SMA N 1 Kejobong

Mei 25, 2020 0

SEJARAH BERDIRINYA SMA N 1 KEJOBONG 
sMANke



Oleh :
Zais Mubarok 
Alumni SMA Negeri 1 Kejobong Tahun 2017 dan 

Hesty Ainun 
( Penulis Buku & Novel )

Sumber Informasi: Bapak Nur Agustus
Guru SMANKe sejak 24 tahun lalu.
Dilakukan Pada hari Rabu, 13 Mei 2020 Pukul 10.00

======================================

Pendidikan Indonesia sejak dulu hingga hari ini terus berkembang. Bukan hanya itu saja, cita-cita para leluhur pendiri bangsa sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Oleh karenanya sampai hari ini pun pendidikan harus sejalan dengan cita-cita mulia ini. Terus mewujudkan para generasi bangsa yang cerdas dan mampu berdaya saing. 

SMA Negeri 1 kejobong merupakan salah lembaga pendidikan yang dibentuk bukan lain mewujudkan cita-cita tersebut.

Menelisik kembali sejarah, kronologi berawal dari beliau almarhum bapak Nuryo Adam BA pada tahun 1995 yang pada saat itu yang menjalankan tugas ( YMT ) sebagai kepala sekolah SMA 2 Purbalingga menerima via telepon sekitar bulan April/Mei dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Supaya SMA Negeri 2 Purbalingga menerima pendaftaran calon siswa baru untuk siswa SMA Negeri 1 Kejobong.

Sementara waktu, SMA Negeri 2 Purbalingga ditunjuk untuk menyelenggarakan dahulu pendaftaran untuk siswa baru dan kegiatan pembelajaran untuk SMA Negeri 1 Kejobong. Kemudian dibahas lebih lanjut oleh almarhum Bapak Nuryo Adam BA bersama dewan guru dan komite. Walaupun pada saat itu belum ada sekolahnya. Sementara SMA Negeri 1 Kejobong menginduk di SMA Negeri 2 Purbalingga.

Pada angkatan pertama 1995/1996, SMA Negeri 1 Kejobong di Droping guru-guru CPNS yang baru dan pada saat itu masih menginduk di SMA Negeri 2 Purbalingga. Dengan kurikulum 1994 pembelajaran tidak sampai sore. 

Jadi ketika pagi hari sudah selesai maka kegiatan sore untuk dua rombongan belajar/kelas dari SMA Negeri 1 Kejobong (sistem cawu). Proses pembelajaran masih menggunakan kurikulum 1994. Dengan menampung dua rombongan belajar/kelas pada angkatan pertama, kegiatan belajar masih bergantian dengan SMA Negeri 2 Purbalingga. 

Pagi hari proses pembelajaran untuk SMA 2 Purbalingga dan sore hari dilakukan proses pembelajaran untuk SMA Negeri 1 Kejobong. Adapun guru-guru yang di Droping mengajar SMA Negeri 1 Kejobong yaitu Bu Isnainingsih (Wadas Lintang, Wonosobo) mengajar bahasa indonesia, 

Bu Parsini (Kuncen, Banyumas) mengajar sejarah, Pak Siswanto (Patekraja) mengajar pendidikan jasmani, Bu Agnes Triastuti (Purbalingga) mengajar matematika dan Bu Purwati Bayati (Kemangkon, Purbalingga) mengajar geografi. Guru tersebut merupakan guru Definitife yang ditunjuk untuk mengajar di SMA Negeri 1 Kejobong.

Seiring perkembangannya, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga mencari lahan untuk SMA Negeri 1 kejobong. 

Proses mencari lahan pun dilakukan dari desa mana yang strategi bisa digunakan. Atas berbagai pertimbangan akhirnya menemukan lahan. Lahan tersebut merupakan tanah bengkok Desa Gumiwang sekitar 1,1 Hektar. 

Sehingga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga mengganti tanah bengkok tersebut dan tanah bengkok yang terletak di Gumiwang digunakan sebagai unit gedung baru SMA Negeri 1 Kejobong. Kemudian di bangunlah empat ruang meliputi ruang perpustakaan, ruang kantorm guru & TU, ruang laboratorium IPA dan ruang kelas.

Pada tahun 1996, SMA Negeri 1 Kejobong menerima angkatan kedua tahun 1996/1997. Dengan menerima pendaftaran calon siswa baru yakni dua rombongan belajar/kelas. Proses pembelajaran di angkatan kedua sudah mulai dipindahkan pagi hari. 

Semakin banyaknya siswa, pada tahun 1997 pada bulan Februari SMA Negeri 1 kejobong di Droping 13 CPNS. Diantaranya 11 guru pendidik dan 2 tenaga pendidik. Guru Pendidik tersebut ialah Pak Agus, Ibu Proyek,  Ibu Wulan, Ibu Agustina, Pak Yuwono, Pak Pranowo, Pak Amin Edi, Bu Siti Mutohiroh, Alm. Bapak Tri Wahyono, Alm. Ibu Nurcahyati, Alm. Ibu Siti Nur’aini dan tenaga pendidik Pak Waris dan Pak Heri Tri Wahyo.

Pada tahun 1997, kembali SMA Negeri 1 kejobong menerima angkatan ketiga tahun 1997/1998. Menerima pendaftaran calon siswa baru dengan empat kelas rombongan belajar. Pada tahun 1997 pula pembangunan RKB di SMA Negeri 1 Kejobong dilakukan.

Pada saat itu, kepala sekolah masih dibawah SMA Negeri 2 Purbalingga.  Almarhum bapak Nuryo Adam BA sebagai YMT atau yang menjalankan tugas sebagai kepala sekolah. Pada tahun 1997 SMA Negeri 1 Kejobong mendapatkan Surat Keputusan/SK, MENDIKBUD N0 : 107/0/1997 tentang tahun berdiri SMA Negeri 1 Kejobong pada tanggal 16 Mei 1997. Penerbitan surat keputusan ini ditandatangani oleh Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro. 

Pada tahun 1998 SMA Negeri 1 Kejobong dibawah pimpinan Bapak Sukarman S.Pd. Beliau awalnya merupakan Guru PKN di SMA Negeri 1 Purbalingga dan mendapatkan promosi kepala sekolah yang kemudian ditempatkan di SMA Negeri 1 Kejobong. Memasuki tahun 2000 kepemimpinan berganti dibawah tangan Ibu Jiah Paluppi T, seorang wanita energik berusia 35 th. 

Pada masanya SMA Negeri 1 Kejobong berkembang pesat. Banyak prestasi yang diraih baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Sehingga melalui program PPGT Bandung SMA Negeri 1 Kejobong yang awalnya terakreditasi C kini menyandang predikat akreditasi A dibawah kepemimpinan Ibu Jiah. 

Hal itupun mempengaruhi jumlah pendaftaran siswa baru yang pada saat itu bertambah banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga dengan menggunakan dana komite sekolah berinisiatif untuk menambah ruang kelas yang awalnya berjumlah 4 kelas dan juga bantuan dari pemerintah sehingga memungkinkan pembangunan Laboratorium Biologi dll. 

Pada tahun 2007 Ibu jiah digantikan oleh Bapak Sukirto S.Pd., M.Si beliau orangnya humanis. Di era Bapak Sukirto beliau mengembakan apa yang sudah dikembangkan kepala sekolah sebelumnya sampai pada tahun 2010. 

Setelah itu ditahun yang sama beliau digantikan oleh Bapak Anjar Suanto S.Pd., M.Si. Pak Anjar awalnya kepala sekolah dari SMA Negeri 1 Padamara. Pada masa kepemimpinan beliau perkembangan-perkembangan terus menerus dilakukan sampai pada tahun 2014.

Kemudian digantikan oleh Bapak Muchlasin S.Pd. Pembaharuan yang dilakukan secara pembelajaran sudah sangat memenuhi sampai tahun 2019 masa kepemimpinannya digantikan oleh Bapak Bambang Yuniarto, S.Pd., M.M sampai sekarang. 

Pada masa beliau tradisi prestasi akademik masih terus dipertahankan. Fasilitas untuk menunjang kenyamanan siswa dalam belajar terus dikembangkan. Semua ruangan sudah dilengkapi dengan CCTV sekitar 30 titik dengan tujuan menjaga keamanan dan kelancaran pembelajaran.

Selain itu disetiap ruang kelas dipasangkan LCD sehingga guru tidak perlu repot untuk membawa LCD sendiri pun sekolah sudah melengkapi fasilitas Wifi. Selain itu SMA Negeri 1 Kejobong dinobatkan sebagai Sekolah Adwiyata Nasional. 

Beberapa tahun sebelumnya di era kepemimpinan Pak Sukirto SMA Negeri 1 Kejobong berusaha untuk memenuhi persyaratan Sekolah Adwiyata Nasional namun tentunya hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Sehingga baru tercapai dimasa Bapak Muchlasin. Mendapatkan predikat sebagai sekolah Adwiyata membuat setiap ruang kelas menggunakan kipas angin untuk menjaga lingkungan tetap sehat. Kantin yang awalnya dari gubuk bambu dibangun sedemikian rupa agar tercipta kantin yang ramah lingkungan, sehat dan bersih.

Terdapat unit pengelolaan sampah berkerjasama dengan siswa KPLH (Komunitas Peduli Lingkungan Hidup). Ruang guru pun sudah dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi kapasitas yang dilengkapi dengan fasilitas meja, kursi, dan perabotan lainnya. 

Begitupun dengan perpustakaan. Kecuali tempat beribadah, masjid, karena jumlah siswa saat ini yang mencapai sekitar 670 siswa sehingga untuk melaksanakan sholat mereka harus mengantri sehingga harus dibagi beberapa kloter. 

Meski disetiap era kepala sekolah sebelumnya sudah melakukan pembangunan mesjid secara terus menerus tapi pendaftaran siswa yang tiap tahunnya mengalami penambahan membuat kapasitas masjid tidak mencukupi. 

Selain kapasitas masjid SMA Negeri 1 Kejobong juga dari awal mengalami kesulitan sumber air bersih, pada awalnya SMA Negeri 1 Kejobong hanya mengandalkan satu sumur hingga ketika musim kemarau siswa kesusahan mencari sumber air. 

Dimasa Ibu Jiah sekolah mendapatkan dana penggalian sumber air yang lokasinya cukup jauh sekitar 1 KM yang ditarik dengan 6 titik mesin sehingga sumber air ini juga digunakan oleh masyarakat. 

Di tahun 2019 sekolah tidak bisa lagi mengambil air dari daerah kumbang sari  sehingga pada masa Pak Bambang Yuniarto kemudian mencari sumber air lain yang tidak mengganggu masyarakat.

Dirgahayu HUT 
SMA Negeri 1 Kejobong ke 23 Tahun 
16 Mei 1997-16 Mei 2020.

Previous Episode

0 Comments for "Sejarah Berdirinya SMA N 1 Kejobong"